Sungai Penuh – Kabar penting datang dari kancah politik lokal di Kota Sungai Penuh. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi mengumumkan susunan kepengurusan Dewan Pengurus Tingkat Daerah (DPTD) untuk periode 2025–2030. Melalui pengumuman yang disampaikan serentak oleh DPP PKS dan DPW PKS Provinsi Jambi pada 14 Agustus 2025, nama Ferry Satria, ST., MM kembali dipercaya menduduki posisi strategis sebagai Ketua DPD PKS Kota Sungai Penuh.
Bagi sebagian masyarakat dan kader PKS, keputusan ini bukanlah kejutan. Ferry Satria sudah lama dikenal sebagai sosok yang konsisten membesarkan partai dan menjaga soliditas kader di daerah. Keberhasilannya memimpin PKS dalam periode sebelumnya dianggap sebagai modal kuat untuk kembali menahkodai partai dalam lima tahun mendatang.
Pengumuman Resmi dan Dukungan Penuh
Proses penetapan pengurus baru ini melalui tahapan panjang. DPP PKS menugaskan DPW PKS Jambi untuk melakukan konsolidasi, komunikasi, serta mendengarkan masukan dari berbagai elemen internal partai di Sungai Penuh. Dari hasil itulah, muncul kesepakatan bahwa Ferry Satria masih menjadi figur terbaik untuk memimpin PKS di kota ini.
Keputusan yang diumumkan pada 14 Agustus 2025 disambut gembira oleh kader dan simpatisan. Sejumlah tokoh masyarakat pun ikut memberikan apresiasi, sebab menurut mereka, keberlanjutan kepemimpinan akan membuat roda organisasi berjalan lebih stabil.
Struktur Baru, Energi Baru
Bersamaan dengan penetapan Ferry Satria sebagai ketua, diumumkan pula susunan kepengurusan DPTD PKS Kota Sungai Penuh 2025–2030 yang terdiri dari tokoh-tokoh berpengalaman serta generasi muda partai.
-
Ketua MPD (Majelis Pertimbangan Daerah): Ardinal Salim
-
Sekretaris MPD: Jumingan, SHi
-
Ketua DPD: Ferry Satria, ST., MM
-
Sekretaris DPD: Doni Satria, S. Pd
-
Bendahara DPD: Rahmadi Alwis
-
Ketua Bidang Kaderisasi: Uju Budikari
-
Ketua DED (Dewan Etik Daerah): Ahmadi, SE
-
Sekretaris DED: Suhelmi Handayani
Kombinasi ini dianggap ideal. Ada tokoh senior yang akan memberikan pertimbangan dan menjaga marwah partai, sementara kader muda diposisikan pada bidang strategis seperti kaderisasi dan sekretariat.
Pernyataan Ferry Satria: Amanah yang Harus Dijaga
Dalam sambutannya setelah pengumuman resmi, Ferry menegaskan bahwa jabatan ketua bukan sekadar posisi politik, melainkan sebuah amanah besar.
“InsyaAllah kami akan bekerja maksimal bersama seluruh jajaran pengurus untuk menghadirkan PKS yang semakin melayani, solid, dan bermanfaat bagi masyarakat Kota Sungai Penuh,” ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa kepemimpinan kolektif akan menjadi kunci utama. Tidak ada figur tunggal yang bisa membawa partai besar, melainkan kerja bersama seluruh pengurus, kader, dan simpatisan.
Komitmen PKS: Dari Masyarakat untuk Masyarakat
PKS selama ini dikenal sebagai partai yang dekat dengan masyarakat lewat program sosial, dakwah, hingga kegiatan pemberdayaan. Dengan kepengurusan baru ini, komitmen tersebut kembali ditegaskan.
Beberapa agenda prioritas yang akan menjadi fokus adalah:
-
Penguatan kaderisasi, agar lahir generasi baru politisi muda yang berintegritas.
-
Konsolidasi struktur partai, dari tingkat kota hingga ranting, agar komunikasi lebih efektif.
-
Mengawal aspirasi masyarakat, terutama isu-isu lokal seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi kerakyatan, dan lingkungan hidup.
Tantangan Politik Lokal
Meski optimisme tinggi, kepengurusan baru PKS juga menghadapi tantangan. Politik di Kota Sungai Penuh dalam lima tahun terakhir terbilang dinamis. Kehadiran partai-partai besar lain seperti Golkar, PDIP, dan Gerindra membuat kompetisi semakin ketat.
Selain itu, persiapan menuju Pemilu 2029 sudah mulai terasa. Sejumlah partai mulai melakukan pendekatan ke masyarakat melalui program sosial maupun komunikasi politik. Dalam konteks ini, PKS perlu menjaga konsistensi dan membangun narasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Posisi Ferry Satria di Peta Politik
Ferry Satria bukan nama baru dalam politik Sungai Penuh. Ia sudah malang melintang sebagai pengurus partai sejak lama. Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman manajerial, Ferry dianggap mampu membawa partai ke arah yang lebih profesional.
Kepemimpinannya dikenal tegas, tetapi juga terbuka terhadap aspirasi kader. Hal inilah yang membuatnya kembali mendapat kepercayaan dari DPP dan DPW PKS.
Beberapa pengamat politik lokal menilai, kembalinya Ferry sebagai ketua adalah langkah strategis. Sebab, dalam dunia politik, kontinuitas kepemimpinan sangat penting agar mesin partai tidak berjalan tersendat.
Kaderisasi: Kunci Keberlanjutan
Dalam struktur baru, posisi Ketua Bidang Kaderisasi dipegang oleh Uju Budikari. Bidang ini dipandang sebagai jantung partai. Tanpa kaderisasi yang kuat, partai akan kesulitan menjaga eksistensinya.
PKS sendiri dikenal sebagai partai yang memiliki sistem kaderisasi rapi. Setiap anggota dibina melalui jenjang kaderisasi berlapis, mulai dari simpatisan hingga kader inti. Dengan sistem ini, partai berharap bisa melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang siap ditempatkan di legislatif maupun eksekutif.
DED dan MPD: Menjaga Etika dan Arah Perjuangan
Kepengurusan kali ini juga menempatkan tokoh penting di Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) dan Dewan Etik Daerah (DED). Ardinal Salim dipercaya sebagai Ketua MPD, sementara Ahmadi, SE menjadi Ketua DED.
Dua lembaga ini berfungsi sebagai pengawas sekaligus penyeimbang. MPD akan memberi masukan strategis agar langkah partai tidak keluar dari garis perjuangan, sedangkan DED bertugas menjaga etika kader dan pengurus agar tetap sesuai dengan nilai-nilai PKS.
PKS dan Harapan Masyarakat
Bagi masyarakat Kota Sungai Penuh, keberadaan partai politik tidak sekadar simbol demokrasi. Mereka berharap partai benar-benar hadir di tengah kehidupan sehari-hari. PKS dengan slogan partai dakwah diharapkan mampu menjawab kebutuhan itu.
Ferry Satria dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa PKS akan fokus pada politik pelayanan. Artinya, kader PKS harus hadir membantu masyarakat dalam kondisi apa pun, baik di masa krisis maupun dalam program pembangunan
Menatap Pemilu 2029
Tidak bisa dipungkiri, target utama kepengurusan baru ini adalah Pemilu 2029. Meski masih empat tahun lagi, strategi politik sudah mulai disusun sejak sekarang.
PKS menargetkan penambahan kursi legislatif di DPRD Kota Sungai Penuh. Selain itu, partai juga membuka peluang untuk ikut dalam kontestasi Pilkada dengan mendorong kader terbaiknya.
Dengan kepemimpinan Ferry Satria yang kembali diperpanjang, PKS optimistis bisa memperkuat posisinya sebagai partai yang diperhitungkan di tingkat lokal.
Penutup
Kembalinya Ferry Satria sebagai Ketua DPD PKS Kota Sungai Penuh periode 2025–2030 menjadi penanda kesinambungan kepemimpinan sekaligus awal energi baru bagi partai. Struktur pengurus yang lebih segar diharapkan mampu memperkuat konsolidasi, menggerakkan kaderisasi, serta menjaga kedekatan partai dengan masyarakat.
Di tengah dinamika politik yang semakin kompleks, PKS Sungai Penuh dituntut untuk tidak hanya aktif di ruang politik, tetapi juga menjadi bagian dari solusi bagi persoalan masyarakat. Dengan modal kepemimpinan, pengalaman, dan dukungan struktur baru, PKS optimistis melangkah lebih jauh menuju 2029.